Pekerjaannya kali ini
benar-benar melelahkan. Sudah dua hari Rae Mi tidak pulang ke apartemennya dan
harus lembur di kantor. Tanpa tidur, hanya mengandalkan suplemen dan makanan.
Tapi walau begitu, saat ini Ia bisa bernafas lega karena tugasnya membuat
biografi seorang artis sudah selesai.
Menjadi penulis memang menyenangkan. Bisa
menulis segala hal yang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.
Membuat sebuah kehidupan didalam sebuah karangan. Namun berbeda dengan dirinya
yang notabena penulis biografi artis pendatang baru. Banyak agensi yang
memintanya untuk menuliskan tentang kehidupan artis mereka. tentunya hal-hal
yang dapat menaikkan reputasi artis tersebut. Bahkan terkadang Rae Mi harus
berbohong dengan tidak menuliskan sisi negative mereka.
Dua botol soju telah ditangannya. tak lupa
membeli jjamppong dengan level terpedas. Ia sudah tidak sabar untuk tiba di apartemennya
dan langsung menyantap makanannya. Seturunnya dari bis, ia harus berjalan
melewati gang kecil agar bisa sampai ke apartemennya dengan cepat.
Brukkk!
Terdengar suara dari belakang tubuhnya.
Keadaan gang yang sepi dan redup membuatnya enggan menoleh dan mempercepat
langkahnya. Namun suara itu kembali terdengar. Rasa penasarannya semakin
menjadi-jadi ketika suara itu kembali terdengar. Dengan reflek ia menoleh
kebelakang. Dirinya terpaku mengamati itu.
‘astaga,
apa dia iblis? Atau mungkin malaikat? Atau jangan-jangan alien? Ehei.. jika
begitu dia temannya Do Min Jun-ssi, aish! Apa yang sedang aku pikirkan,
haruskah aku merekamnya?’
Seorang pria bersayap yang sedang berusaha
terbang, namun ia terus terjatuh dan gagal. Bola matanya yang biru terlihat sangat menyala ketika berada
didalam kegelapan. Benar-benar tontonan yang langka. Bukannya takut, gadis itu malah
terlihat tertarik dan mencoba mendekat. Semakin mendekat, jantungnya semakin
berdebar. Dia juga tidak tahu kenapa jantungnya bisa berdebar sekencang itu.
“ jangan mendekat! “
kata pria bersayap itu dan berhasil menghentikan langkahnya. Kini Rae Mi
kembali terpaku melihat itu. ia sama sekali tidak menyangka bahwa ternyata pria
bersayap itu memiliki wajah yang sangat tampan. Menyadari tatapan gadis itu,
pria itu terus berusaha terbang dan akhirnya ia berhasil lalu menghilang dari
balik gedung-gedung pencakar langit yang ada disana.
‘sepertinya
ini bukan mimpi. Hoh, jika ini benar, aku harus segera mengirim beritanya ke
redaksi.’
Rae Mi berlari kencang seperti orang gila.
Ia bahkan tidak menyadari kalau jjamppong dan sojunya telah terlepas dari
tangannya. Yang ada dipikirannya saat ini adalah membuat berita itu. bisa
dipastikan seisi Seoul akan gempar oleh beritanya. Dan tentunya ia akan
mendapatkan royalty yang tidak sedikit.
Membuka pintu apartemen dengan
tergesa-gesa. Setelah itu berlari menuju meja kerjanya. Menyalakan computer dan
siap merangkai kata. Tetapi ketika ia hendak memainkan jemarinya diatas
keyboard, kepalanya seakan dihantam sesuatu. Bukan benda keras, tetapi
kenyataan bahwanya ia tidak memiliki bukti.
‘aigoo,
bodohnya aku. Kenapa tadi aku tidak merekamnya. Percuma saja jika aku tulis
beritanya, tapi jika tidak memiliki bukti, aku hanya akan dianggap sebagai anak
ingusan yang haus cerita fantasi.’
Dengan langkahnya yang gontai ia mendekati
kasur dan berbaring disana. Dalam sepi terdengar jelas bunyi perutnya yang
keroncongan. Ia kembali seperti merasakan hantaman keras dikepalanya. Kenyataan
menyadarkannya bahwa sebenarnya dia benar-benar bodoh.
Trrrt…
trrrt…
Ponselnya bergetar.
Malas rasanya untuk menjawab panggilan tersebut. Apalagi ketika dilihatnya nama
bosnya dilayar ponselnya. Tetapi ia terpaksa mengangkatnya, dari pada kehilangan
perkerjaan. Ternyata ia kembali mendapatkan job yang sama dengan yang selama
ini ia lakukan. Membuat biografi seorang artis. Setelah memutuskan panggilan
itu. ia memilih tidur dan tidak menghiraukan kicauan cacing perutnya.
………………
Membaca buku sembari mendengarkan music
dari ipadnya. managernya menyuruhnya untuk menunggu seseorang di lobi kantor.
Kyuhyun terus membaca lembar demi lembar. Hebatnya, matanya bisa dengan cepat
menangkap setiap kalimat yang ada didalam buku itu, seperti sebuah alat sensor,
ia hanya butuh beberapa detik untuk membaca sepuluh lembar. Dan juga, walau
matanya sedang terfokus pada buku, ia tetap bisa merasakan apa yang sedang
terjadi disekitarnya. Bunyi langkah orang, percakapan orang, bahkan suara detak
jantung orang juga bisa ia dengar. Kini ia menutup bukunya. Membenarkan posisi
duduknya. Seakan mengetahui bahwa orang yang ia tunggu akan segera tiba.
‘gadis
ini, bukankah dia yang kulihat tadi malam?’
Tidak terbayangkan olehnya. Orang yang ia
tunggu ternyata gadis yang melihat aksi konyolnya tadi malam. Kenapa aksi konyol?
Ya, sesungguhnya Kyuhyun mengalami cidera pada sayapnya. Tapi malam itu ia
memaksa menggunakan sayapnya. Dan hasilnya, ia harus merelakan tubuhnya
terbentur berkali-kali dikarenakan tidak bisa menyeimbangkan dirinya ketika
sedang terbang.
“ perkenalkan, nama
saya Shin Rae Mi, saya penulis yang dikirim untuk menuliskan biografi anda. “
gadis itu memperkenalkan dirinya dengan santai.
‘hoh,
sepertinya dia tidak mengingat wajahku, syukurlah.’
“ ah ne, saya Cho Kyuhyun. Saya harap kita
bisa bekerja sama dengan baik. “ Kyuhyun sedikit lega ketika melihat reaksi
gadis itu yang biasa-biasa saja.
“ bagaimana jika saya
memulai dengan sedikit pertanyaan? “ Rae Mi memulai pekerjaannya. Percakapan
mereka berlangsung lama. Mereka bahkan sampai berpindah ke 3 tempat sekaligus
untuk menepis rasa bosan. Hingga malam tiba dan Rae Mi memutuskan untuk
menghentikan pekerjaannya. “ sepertinya hari ini sampai disini saja.
Terimakasih atas kerja samanya. “ kata Rae Mi hendak pergi. Tapi pria itu
menahannya.
“ ini sudah sangat
larut, saya akan mengantar anda. “ tidak menunggu reaksi gadis itu, Kyuhyun
langsung berjalan menuju mobilnya. Ternyata Rae Mi menerima tawaran itu.
alasannya tidak lain yaitu untuk mengirit biaya transportasinya.
………………
Tidak disangka olehnya. Penyanyi solo yang
terkenal cool dan berkarisma ini senang mendengarkan lagunya Sistar, tidak
hanya sistar, selama perjalanan menuju apartemennya, pria itu terus
mendengarkan music yang rata-rata adalah girlband. Dirinya yang seorang yeoja
saja sangat jarang mendengarkan lagu seperti itu. dilihatnya dari kejauhan
lampu jalan menunjukkan warna merah. Tapi baru saja gadis itu mengedipkan mata,
lampu sudah berganti warna menjadi hijau. Tentu pria itu terus menjalankan
mobilnya. Terlihat lagi olehnya lampu jalan yang baru saja menunjukkan warna
merah, dan terulang lagi, dalam sekejap matanya menangkap perubahan itu. lampu
kembali hijau. Dan pria itu dengan santai terus menekan gas mobilnya. Berkat
itu, mereka tiba di apartemennya dengan waktu yang singkat.
“ khamsahamnida, kau sudah merelakan waktumu untuk mengantarku. “
ujar Rae Mi.
“ ah ne, tidak masalah. Toh nantinya kita
akan lebih sering bertemu. Kalau begitu aku pergi dulu. Hubungi aku jika ada
yang ingin kau tanyakan. “ pria itu kembali masuk kedalam mobilnya.
………………
‘sepertinya
gadis itu benar-benar tidak mengenali wajahku. Syukurlah.’
Pikirnya. Sesuatu terdengar membisik di telinganya. Hal itu memaksanya untuk
menghentikan mobilnya ke tepi jalan yang tidak jauh dari sebuah persimpangan.
Ia keluar dari mobil dan berjalan mendekati persimpangan jalan tersebut.
Dilihatnya sekumpulan remaja sedang menyeberangi
jalan beramai-ramai. Lalu tidak jauh dari mereka, sebuah truk besar melaju
dengan kecepatan tinggi. Kyuhyun menggenggam tangannya. Matanya terus menyaksikan
itu. ia rasakan sesuatu melemah pada dirinya, ia semakin mempercepat langkahnya
mendekati sekumpulan remaja itu, tetapi sebelum dirinya melangkah lebih dekat,
tabrakan itu terjadi, sangat singkat. Ia terduduk lemas diatas aspal. Menatap
peristiwa mengerikan itu tanpa bisa menghentikannya. Akhirnya ia sadari itu.
kekuatannya melemah.
Kyuhyun si pria bersayap itu berasal dari
bulan. 1 tahun yang lalu jiwanya terlepas dari jeratan bulan. Melayang hingga
ke bumi. Pada saat itu ia menemukan sebuah tubuh manusia yang terbaring lemah
dirumah sakit. Tanpa memikirkan apapun, ia langsung masuk kedalam tubuh itu.
bukannya membuat keadaan semakin baik. Tubuh yang kini ia gunakan tidak lagi
bernyawa. Tepatnya, jika ia meninggalkan tubuh itu. tubuh itu tak lagi berarti dan
hanya dikatakan sebagai mayat. Tentu ia menganggap itu sebagai kesalahannya
yang tidak memikirkan resikonya terlebih dahulu. Karena itu, hingga sekarang ia
berusaha hidup sebagai pria itu. penyanyi solo yang penuh talenta. Cho Kyuhyun.
Sayapnya yang cidera bukan karena adanya
kecelakaan. Tetapi karena tidak cocok dengan tubuh manusia yang ia gunakan.
Walau begitu. Ia masih sering mencobanya. berharap sayapnya kembali normal.
hidup sebagai seorang Cho Kyuhyun tidaklah mudah. Pertama kalinya ia
menggunakan tubuh itu, ia dihadapi dengan banyak pertanyaan. Tentu jalan
satu-satunya yang ia pilih yaitu mengaku hilang ingatan. Tetapi masalah tidak
hanya disitu. Ternyata pada saat itu Cho Kyuhyun sedang dalam proses debutnya,
dan akan membutuhkan tenaga ekstra untuk menutupi kekurangannya karena sudah
lama tidak berlatih. Syukur jiwa itu bukanlah sesuatu yang bisa disamakan
dengan manusia. Ia bahkan bisa mengisi kekurangan itu melebihi dari yang
seharusnya. Dan berkat jiwa itu. Cho Kyuhyun memulai debutnya sebagai artis
bertalenta, tidak hanya bernyanyi, ia bisa segala hal.
Tapi kini ia benar-benar merasa terpukul.
Dirinya tak bisa lagi menggunakan kekuatannya untuk membantu orang lain. Itu
dikarenakan dari awal ia sudah salah memilih tubuh. Telat untuknya mencari
tubuh yang cocok. Ia tidak ingin hal buruk terjadi pada tubuh pria itu, Cho
Kyuhyun mati begitu saja. Ia kembali ke mobilnya. Termenung sejenak lalu
kembali ke apartemennya.
…………………
Rae Mi sudah bersiap-siap untuk berangkat
kekantornya. Namun tiba-tiba ia merasakan sakit yang luar biasa pada kepalanya.
Letak rasa sakit yang tidak biasa, namun sudah sering ia rasakan. Ia hanya
meminum obat yang ia dapatkan dari resep dokter.
Trrrt.. trrrt..
Ponselnya bergetar, ternyata ibunya yang
berada di Busan menghubunginya. Senyuman langsung terlihat diwajahnya yang
terlihat sedikit pucat itu, mungkin dikarenakan menahan rasa sakit.
“ ne eomma? “ jawabnya pelan.
“ kau sedang apa? Apa
kau sehat-sehat saja? Bagaimana dengan penyakitmu? Apa masih sering kambuh?
Jangan lupa untuk mengontrolnya ke dokter.. “ ucap ibunya tanpa memberikannya
kesempatan untuknya menjawab.
“ aku baik-baik saja eomma.. “
“ kenapa dengan
suaramu? “ ternyata ibunya yang menyadari perubahan pada suaranya. “ apa
penyakitmu kambuh lagi? “
“ aniyo eomma. Aku hanya masih mengantuk. Eomma, sudah dulu ya, aku harus segera berangkat ke kantor. “ ia
mencoba menghindari ibunya.
“ ah jangkaman. Rae Mi-ya, bagaimana dengan ingatanmu? Apa sudah kembali? “ pertanyaan
itu membuatnya terdiam. “ mian, eomma
tidak bermaksud membuatmu tertekan. “ sambung ibunya seakan mengetahui perasaan
anaknya.
“ gwenchana eomma. Ingatan itu, aku belum mengingatnya. Mian, aku akan berusaha untuk mengingat
kembali semuanya. Eomma, mengingatmu
sudah sangat membuatku bahagia. Jaga dirimu disana. Jika pekerjaanku sudah
selesai. Aku akan mengunjungimu. “ ia menutup penggilan itu. lalu termenung
disana.
Setahun yang lalu Rae Mi mengalami
kecelakaan yang membuatnya kehilangan sebagian ingatannya. Hanya ingatan
tentang ibunya dan teman kerjanya yang masih melekat dengan baik. Sebenarnya ia
merasa sudah mengingat semuanya. Tetapi ibunya dan juga teman-temannya selalu
menanyakan perkembangannya, tanpa mengatakan maksud dari perkataan mereka.
hingga saat ini ia belum mengetahui itu. sesuatu yang masih terlupakan olehnya.
Keadaan kantor dipagi itu terlihat lengah.
Ia mencoba memeriksa kalender. Bukan hari libur. Lalu ia mulai mencari
keberadaan teman-temannya yang biasanya sangat berisik itu. terdengar suara
sorakan dari ruangan yang pintunya tidak tertutup rapat. Ia langsung berlari
kesana. Ternyata semua orang sedang berkumpul disana. Mereka sedang menyantab
sarapan bersama.
‘oh?
Pria itu. kenapa dia ada disini?’
“ Rae Mi-ya, kemarilah. Kyuhyun-ssi memberikan kita sarapan. “ kata
Eunhyuk teman dekatnya yang juga berkerja dikantor yang sama. Ia melirik pria
itu. pria itu tidak menghiraukannya. Ia terus asik mengobrol dengan karyawan
lainnya. Rae Mi langsung menerima sandwich yang berisikan tuna segar. Beberapa
potong sandwich telah mengisi perutnya, tapi gadis itu tidak juga merasa
kenyang.
“ yak yak, sudah hentikan. kau harus memperhatikan tubuhmu. Bagaimana
bisa seorang gadis sarapan sebanyak ini. “ kata Donghae yang juga teman
dekatnya.
“ aish, kau berisik sekali. “ Rae Mi meletakkan sandwich yang baru
saja ia ambil. Baru saja ia hendak
bangkit untuk mengambil minum, tiba-tiba saja dilihatnya tepat disamping piring
sandwich ada sebuah segelas kopi hangat. “ oh? Sejak kapan kopi itu ada disini?
“ ia menggelengkan kepala mencoba mengingat, dan mulai menikmati kopinya.
“ bagaimana sarapannya
Rae Mi-ssi? “ Kyuhyun sudah duduk
disampingnya. Seperti angin hingga tidak disadarinya. Ia terbatuk kaget. “ ah mian, aku tidak bermaksud mengagetkanmu.
“
“ Kyuhyun-ssi. Tidak bisakah kau duduk perlahan,
menungguku selesai meneguk kopi, lalu setelah itu baru menegurku? “ ucapnya
geram.
“ mianhae.. “ pria itu tersenyum kepadanya. Tapi ada yang aneh. Seisi
ruangan menjadi senyap melihat percakapan mereka. “ mwo? Kenapa kalian menatapku? “ kata Kyuhyun kepada semua karyawan.
“ ah wae? Kenapa kalian juga menatapku? “ tambah Rae Mi yang juga
merasakan tatapan mereka.
“ ah aniyo. Yak, lanjutkan makannya. “ seru Donghae kepada
teman-temannya.
……………….
Duduk berhadapan disebuah kafe. Menikmati
bubble tea yang pria itu pesan. Rae Mi terus menanyakan hal-hal penting. Dan
pria itu dengan lancar menceritakan padanya. Walau semua yang ia katakan
berasal dari perkataan keluarganya, karena kelebihan khususnya itu ia seakan
bisa merasakan semua pengalaman itu. pengalaman yang pernah seorang Cho Kyuhyun
alami sebelum jiwanya menggunakan tubuh itu.
Cuaca pada saat itu terasa sangat menyengat.
Sangat panas dan membuat siapa saja akan merasa gerah. Rae Mi membuka kancing
kemejanya yang paling atas. Gadis itu mengipaskan tubuhnya dengan buku
agendanya. Sebuah kalung yang sedari tadi menyelip didalam baju pun terlihat.
Keluar dari kancing baju yang baru saja gadis itu buka. Secara tidak sengaja
Kyuhyun melihat itu. kalung yang memiliki mainan berbentuk huruf K. matanya
terpaku menatap huruf yang bergantungan itu. nafasnya menjadi sesak, ia
langsung meraih botol air mineral yang ada diatas meja. Meminumnya dengan
cepat. Dia sendiri tidak mengerti dengan dirinya.
‘Kenapa
aku menjadi sesak ketika melihat kalung itu’
“ ah, Kyuhyun-ssi. Mungkin permintaan ini sedikit
lancang, tetapi ini terbukti berhasil. “
“ mwoya? “
“ penggemarmu akan
sangat senang jika bisa melihat kamarmu. “ kata Rae Mi sedikit takut.
“ lalu? “
“ apa aku boleh melihat
kamarmu dan mengambil beberapa gambar disana? “ gadis itu langsung mengatup
bibirnya rapat. Menunggu jawaban pria itu.
“ baiklah. Kita
berangkat sekarang? “
……………..
Bangunan yang tidak pantas disebut rumah.
Bagaikan istana. Langitnya yang tinggi tergantung lampu-lampu Kristal yang
mengkilat. Guci-guci besar terlihat disetiap sudutnya. Sofa mahal yang elegan.
Patung Kristal yang tentunya sangat mahal. Tidak ada satupun barang yang bisa
ia temukan di pasar Dongdaemun tentunya. Para pekerja yang sedang membersihkan
ruang tamu langsung berdiri tegak memberi hormat ketika Kyuhyun masuk dan membawa
gadis itu. tetapi setelah melihat keberadaan Rae Mi. mereka berubah kaget.
Sebagian dari mereka berlari entah kemana. Dan yang lainnya menatap Kyuhyun dan
Rae Mi bergantian.
Kamar itu benar-benar besar. Terdapat
perpustakaan kecil didalamnya. Aroma buku memenuhi ruangan itu. Rae Mi yang
menggilai buku langsung berlari kearah perpustakaan tersebut. Tetapi langkahnya
terhenti. Sakit dikepalanya kembali menyerangnya. Membuatnya hilang kendali dan
tersungkur dilantai. Kyuhyun yang melihat itu langsung menghampirinya. Gadis
itu tidak menghiraukannya. Ia terdiam, banyak sekali gambar yang muncul didalam
pikirannya. Kata demi kata terdengar memaksa. Hal itu semakin membuatnya
mengerang kesakitan. Pria itu semakin cemas dan langsung memanggil seorang
dokter.
Kedatangan dokter membantu pemulihan gadis
itu. sekarang ia bisa kembali duduk dengan nyaman. Tapi pria itu belum
mengijinkannya untuk memulai pekerjaannya. Wajah gadis itu masih terlihat
begitu pucat.
“ kau sedang hilang
ingatan? “ Tanya Kyuhyun ketika gadis itu sedang memandangi kamarnya. ia tidak
menjawab. “ memorimu mulai kembali, karena itu kepalamu sampai sakit seperti
itu. “ tambah Kyuhyun. Pintu kamar terbuka dan terlihat seorang wanita tua yang
anggun. Ia melangkahkan kakinya dengan pelan. Anehnya, ia terus menatap Rae Mi
tanpa sekalipun memutuskan pandangannya. Rae Mi menjadi gugup dan hanya bisa
membalas tatapannya.
“ Rae Mi-ya.. “ kata wanita itu yang kini sudah
berada dihadapannya. Rae Mi tidak mengerti dengan tatapan itu. dan ia pun
kembali diam. “ Rae Mi-ya.. “
“ eomma, wae? Kau mengenalnya? “ Tanya Kyuhyun dan membuat ibunya
menatap mereka berdua kasihan. Dan kembali menatap Rae Mi yang masih kelihatan
bingung.
“ kau tidak
mengingatku? “ Tanya wanita itu lagi.
“ jesonghamnida.. “ ucap gadis itu, tidak tahu hendak menjawab apa.
“ eomma, apa dulunya kalian saling kenal? “ ibunya kembali menatap
putranya itu. lalu berlari keluar dari kamar sambil terisak sedih. Suasana
menjadi senyap. Tak ada satupun yang mengeluarkan suaranya. Karena tidak tahan
dengan keresahan yang ia rasakan, Rae Mi memilih pulang dengan taksi dan
menolak untuk diantar dengan pria itu. kepergian Rae Mi membuat Kyuhyun terus
kepikiran dengan apa yang ibunya lakukan. Tidak mampu membendung rasa ingin
tahunya, ia langsung menghampiri ibunya.
Ibunya meringkuk diatas kasurnya. Menatap
kosong kearah selimut tebalnya. Perlahan pria itu mendekat dan duduk disamping
ibunya. Melihat keadaan ibunya membuat rasa penasarannya semakin tak
terbendungkan.
“ eomma.. “ tegurnya lembut. Ibunya menoleh kepadanya. Dilihatnya air
mata membasahi pipi ibunya. “ apa masih ada yang tidak aku ketahui? “ Tanya
pria itu menatap ibunya lekat.
“ … “ masih diam dan
belum menjawab pertanyaannya.
“ katakanlah eomma. Aku harus mengetahuinya. “ selama
ini ibunya selalu membantunya dalam mengingat kembali memori-memori yang telah
ia lupakan. Walau sebenarnya ia tidak benar-benar kehilangan itu, itu hanya
dijadikannya sebagai alasan agar ia bisa mengetahui siapa sebenarnya Cho
Kyuhyun. Tubuh yang sedang ia gunakan.
“ Kyuhyun-na, haruskan eomma katakan sekarang? “
“ hem.. “ ia mengangguk
pelan. Walau begitu, tak bisa ia pungkiri, ia sedikit gugup menunggu jawaban
wanita yang ia panggil ibu itu.
“ selama ini kau sering
menanyakan pada ibu. Apakah masih ada yang terlupakan. Sesungguhnya kau masih
memiliki satu lagi, sesuatu yang sangat berharga bagimu. Dan kau masih belum
mengingatnya. “
“ lalu, kenapa kau
tidak mengatakannya padaku? “
“ aku takut kau akan
terluka jika mendengarnya. “ airmata kembali mengalir.
“ eomma, apapun itu, katakanlah. Aku siap menerima resikonya. “
“ kau yakin? “ ia
mengangguk dengan mantab. Jantungnya terus berdetak gelisah.
“ gadis itu, Shin Rae
Mi. dia adalah tunanganmu. “ kini Kyuhyun benar-benar terdiam tak mampu
mengatakan apapun.
‘ada
apa ini? jadi gadis itu adalah tunangan Cho Kyuhyun. Pria yang tubuhnya sedang
aku gunakan?’
“ eomma, bisakah kau menjelaskannya padaku? “ tanya pria itu setelah
menenangkan pikirannya.
“ kau yakin bisa
mengatasi perasaanmu setelah itu? “ ibunya terlihat serius. Pria itu kembali
mengangguk yakin. “ waktu itu. eomma
dan Rae Mi menunggumu dibutik tempat kalian akan memilih gaun pernikahan. Tapi
hingga larut malam, kau tidak juga datang. Akhirnya kami memutuskan pulang. Eomma baru saja tiba dirumah. Tanpa
sadar, sebuah taksi berhenti tepat dibelakang mobil eomma, dan ternyata Rae Mi. tetapi Rae Mi tidak menegur eomma dan langsung masuk kedalam rumah. Eomma pun mengikuti langkahnya. Ternyata
ia menuju kamarmu. Setelah ia membuka pintu kamarmu, tangisnya meledak dan ia
meraung-raung dengan penuh amarah. Tidak hanya dirinya. Jujur, pada saat itu eomma juga sangat terpukul. “ ibunya
menghentikan perkataanya. Menatapnya dalam diam.
“ eomma, sebenarnya apa yang terjadi? “
“ kami mendapatkanmu
tengah tertidur pulas dengan seorang gadis. Tanpa busana, dan kalian saling
berpelukan. “ mengatur nafasnya dan kembali melanjutkan perkataannya. “ Rae Mi
marah besar. Ia berlari meninggalkan rumah, begitu juga dengan kau, kau
langsung mengejarnya. Setelah itu, eomma
tidak mengetahui apapun selain menerima sebuah telepon yang mengatakan bahwa
kalian mengalami kecelakaan. “ jelas sudah.
Tunggu
sambungan ceritanya ya..
0 komentar:
Post a Comment