Friday, July 11, 2014

Fanfiction_The Blue Moon [Chapter 1]



     Pekerjaannya kali ini benar-benar melelahkan. Sudah dua hari Rae Mi tidak pulang ke apartemennya dan harus lembur di kantor. Tanpa tidur, hanya mengandalkan suplemen dan makanan. Tapi walau begitu, saat ini Ia bisa bernafas lega karena tugasnya membuat biografi seorang artis sudah selesai.
     Menjadi penulis memang menyenangkan. Bisa menulis segala hal yang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Membuat sebuah kehidupan didalam sebuah karangan. Namun berbeda dengan dirinya yang notabena penulis biografi artis pendatang baru. Banyak agensi yang memintanya untuk menuliskan tentang kehidupan artis mereka. tentunya hal-hal yang dapat menaikkan reputasi artis tersebut. Bahkan terkadang Rae Mi harus berbohong dengan tidak menuliskan sisi negative mereka.
     Dua botol soju telah ditangannya. tak lupa membeli jjamppong dengan level terpedas. Ia sudah tidak sabar untuk tiba di apartemennya dan langsung menyantap makanannya. Seturunnya dari bis, ia harus berjalan melewati gang kecil agar bisa sampai ke apartemennya dengan cepat.
Brukkk!
     Terdengar suara dari belakang tubuhnya. Keadaan gang yang sepi dan redup membuatnya enggan menoleh dan mempercepat langkahnya. Namun suara itu kembali terdengar. Rasa penasarannya semakin menjadi-jadi ketika suara itu kembali terdengar. Dengan reflek ia menoleh kebelakang. Dirinya terpaku mengamati itu.
‘astaga, apa dia iblis? Atau mungkin malaikat? Atau jangan-jangan alien? Ehei.. jika begitu dia temannya Do Min Jun-ssi, aish! Apa yang sedang aku pikirkan, haruskah aku merekamnya?’


     Seorang pria bersayap yang sedang berusaha terbang, namun ia terus terjatuh dan gagal. Bola matanya yang  biru terlihat sangat menyala ketika berada didalam kegelapan. Benar-benar tontonan yang langka. Bukannya takut, gadis itu malah terlihat tertarik dan mencoba mendekat. Semakin mendekat, jantungnya semakin berdebar. Dia juga tidak tahu kenapa jantungnya bisa berdebar sekencang itu.
“ jangan mendekat! “ kata pria bersayap itu dan berhasil menghentikan langkahnya. Kini Rae Mi kembali terpaku melihat itu. ia sama sekali tidak menyangka bahwa ternyata pria bersayap itu memiliki wajah yang sangat tampan. Menyadari tatapan gadis itu, pria itu terus berusaha terbang dan akhirnya ia berhasil lalu menghilang dari balik gedung-gedung pencakar langit yang ada disana.
‘sepertinya ini bukan mimpi. Hoh, jika ini benar, aku harus segera mengirim beritanya ke redaksi.’
     Rae Mi berlari kencang seperti orang gila. Ia bahkan tidak menyadari kalau jjamppong dan sojunya telah terlepas dari tangannya. Yang ada dipikirannya saat ini adalah membuat berita itu. bisa dipastikan seisi Seoul akan gempar oleh beritanya. Dan tentunya ia akan mendapatkan royalty yang tidak sedikit.
     Membuka pintu apartemen dengan tergesa-gesa. Setelah itu berlari menuju meja kerjanya. Menyalakan computer dan siap merangkai kata. Tetapi ketika ia hendak memainkan jemarinya diatas keyboard, kepalanya seakan dihantam sesuatu. Bukan benda keras, tetapi kenyataan bahwanya ia tidak memiliki bukti.
‘aigoo, bodohnya aku. Kenapa tadi aku tidak merekamnya. Percuma saja jika aku tulis beritanya, tapi jika tidak memiliki bukti, aku hanya akan dianggap sebagai anak ingusan yang haus cerita fantasi.’
     Dengan langkahnya yang gontai ia mendekati kasur dan berbaring disana. Dalam sepi terdengar jelas bunyi perutnya yang keroncongan. Ia kembali seperti merasakan hantaman keras dikepalanya. Kenyataan menyadarkannya bahwa sebenarnya dia benar-benar bodoh.
Trrrt… trrrt…
     Ponselnya bergetar. Malas rasanya untuk menjawab panggilan tersebut. Apalagi ketika dilihatnya nama bosnya dilayar ponselnya. Tetapi ia terpaksa mengangkatnya, dari pada kehilangan perkerjaan. Ternyata ia kembali mendapatkan job yang sama dengan yang selama ini ia lakukan. Membuat biografi seorang artis. Setelah memutuskan panggilan itu. ia memilih tidur dan tidak menghiraukan kicauan cacing perutnya.

………………

     Membaca buku sembari mendengarkan music dari ipadnya. managernya menyuruhnya untuk menunggu seseorang di lobi kantor. Kyuhyun terus membaca lembar demi lembar. Hebatnya, matanya bisa dengan cepat menangkap setiap kalimat yang ada didalam buku itu, seperti sebuah alat sensor, ia hanya butuh beberapa detik untuk membaca sepuluh lembar. Dan juga, walau matanya sedang terfokus pada buku, ia tetap bisa merasakan apa yang sedang terjadi disekitarnya. Bunyi langkah orang, percakapan orang, bahkan suara detak jantung orang juga bisa ia dengar. Kini ia menutup bukunya. Membenarkan posisi duduknya. Seakan mengetahui bahwa orang yang ia tunggu akan segera tiba.
‘gadis ini, bukankah dia yang kulihat tadi malam?’
     Tidak terbayangkan olehnya. Orang yang ia tunggu ternyata gadis yang melihat aksi konyolnya tadi malam. Kenapa aksi konyol? Ya, sesungguhnya Kyuhyun mengalami cidera pada sayapnya. Tapi malam itu ia memaksa menggunakan sayapnya. Dan hasilnya, ia harus merelakan tubuhnya terbentur berkali-kali dikarenakan tidak bisa menyeimbangkan dirinya ketika sedang terbang.
“ perkenalkan, nama saya Shin Rae Mi, saya penulis yang dikirim untuk menuliskan biografi anda. “ gadis itu memperkenalkan dirinya dengan santai.
‘hoh, sepertinya dia tidak mengingat wajahku, syukurlah.’
“ ah ne, saya Cho Kyuhyun. Saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik. “ Kyuhyun sedikit lega ketika melihat reaksi gadis itu yang biasa-biasa saja.
“ bagaimana jika saya memulai dengan sedikit pertanyaan? “ Rae Mi memulai pekerjaannya. Percakapan mereka berlangsung lama. Mereka bahkan sampai berpindah ke 3 tempat sekaligus untuk menepis rasa bosan. Hingga malam tiba dan Rae Mi memutuskan untuk menghentikan pekerjaannya. “ sepertinya hari ini sampai disini saja. Terimakasih atas kerja samanya. “ kata Rae Mi hendak pergi. Tapi pria itu menahannya.
“ ini sudah sangat larut, saya akan mengantar anda. “ tidak menunggu reaksi gadis itu, Kyuhyun langsung berjalan menuju mobilnya. Ternyata Rae Mi menerima tawaran itu. alasannya tidak lain yaitu untuk mengirit biaya transportasinya.

………………

     Tidak disangka olehnya. Penyanyi solo yang terkenal cool dan berkarisma ini senang mendengarkan lagunya Sistar, tidak hanya sistar, selama perjalanan menuju apartemennya, pria itu terus mendengarkan music yang rata-rata adalah girlband. Dirinya yang seorang yeoja saja sangat jarang mendengarkan lagu seperti itu. dilihatnya dari kejauhan lampu jalan menunjukkan warna merah. Tapi baru saja gadis itu mengedipkan mata, lampu sudah berganti warna menjadi hijau. Tentu pria itu terus menjalankan mobilnya. Terlihat lagi olehnya lampu jalan yang baru saja menunjukkan warna merah, dan terulang lagi, dalam sekejap matanya menangkap perubahan itu. lampu kembali hijau. Dan pria itu dengan santai terus menekan gas mobilnya. Berkat itu, mereka tiba di apartemennya dengan waktu yang singkat.
khamsahamnida, kau sudah merelakan waktumu untuk mengantarku. “ ujar Rae Mi.
“ ah ne, tidak masalah. Toh nantinya kita akan lebih sering bertemu. Kalau begitu aku pergi dulu. Hubungi aku jika ada yang ingin kau tanyakan. “ pria itu kembali masuk kedalam mobilnya.

………………
‘sepertinya gadis itu benar-benar tidak mengenali wajahku. Syukurlah.’ Pikirnya. Sesuatu terdengar membisik di telinganya. Hal itu memaksanya untuk menghentikan mobilnya ke tepi jalan yang tidak jauh dari sebuah persimpangan. Ia keluar dari mobil dan berjalan mendekati persimpangan jalan tersebut.
     Dilihatnya sekumpulan remaja sedang menyeberangi jalan beramai-ramai. Lalu tidak jauh dari mereka, sebuah truk besar melaju dengan kecepatan tinggi. Kyuhyun menggenggam tangannya. Matanya terus menyaksikan itu. ia rasakan sesuatu melemah pada dirinya, ia semakin mempercepat langkahnya mendekati sekumpulan remaja itu, tetapi sebelum dirinya melangkah lebih dekat, tabrakan itu terjadi, sangat singkat. Ia terduduk lemas diatas aspal. Menatap peristiwa mengerikan itu tanpa bisa menghentikannya. Akhirnya ia sadari itu. kekuatannya melemah.
     Kyuhyun si pria bersayap itu berasal dari bulan. 1 tahun yang lalu jiwanya terlepas dari jeratan bulan. Melayang hingga ke bumi. Pada saat itu ia menemukan sebuah tubuh manusia yang terbaring lemah dirumah sakit. Tanpa memikirkan apapun, ia langsung masuk kedalam tubuh itu. bukannya membuat keadaan semakin baik. Tubuh yang kini ia gunakan tidak lagi bernyawa. Tepatnya, jika ia meninggalkan tubuh itu. tubuh itu tak lagi berarti dan hanya dikatakan sebagai mayat. Tentu ia menganggap itu sebagai kesalahannya yang tidak memikirkan resikonya terlebih dahulu. Karena itu, hingga sekarang ia berusaha hidup sebagai pria itu. penyanyi solo yang penuh talenta. Cho Kyuhyun.
     Sayapnya yang cidera bukan karena adanya kecelakaan. Tetapi karena tidak cocok dengan tubuh manusia yang ia gunakan. Walau begitu. Ia masih sering mencobanya. berharap sayapnya kembali normal. hidup sebagai seorang Cho Kyuhyun tidaklah mudah. Pertama kalinya ia menggunakan tubuh itu, ia dihadapi dengan banyak pertanyaan. Tentu jalan satu-satunya yang ia pilih yaitu mengaku hilang ingatan. Tetapi masalah tidak hanya disitu. Ternyata pada saat itu Cho Kyuhyun sedang dalam proses debutnya, dan akan membutuhkan tenaga ekstra untuk menutupi kekurangannya karena sudah lama tidak berlatih. Syukur jiwa itu bukanlah sesuatu yang bisa disamakan dengan manusia. Ia bahkan bisa mengisi kekurangan itu melebihi dari yang seharusnya. Dan berkat jiwa itu. Cho Kyuhyun memulai debutnya sebagai artis bertalenta, tidak hanya bernyanyi, ia bisa segala hal.
     Tapi kini ia benar-benar merasa terpukul. Dirinya tak bisa lagi menggunakan kekuatannya untuk membantu orang lain. Itu dikarenakan dari awal ia sudah salah memilih tubuh. Telat untuknya mencari tubuh yang cocok. Ia tidak ingin hal buruk terjadi pada tubuh pria itu, Cho Kyuhyun mati begitu saja. Ia kembali ke mobilnya. Termenung sejenak lalu kembali ke apartemennya.

…………………

     Rae Mi sudah bersiap-siap untuk berangkat kekantornya. Namun tiba-tiba ia merasakan sakit yang luar biasa pada kepalanya. Letak rasa sakit yang tidak biasa, namun sudah sering ia rasakan. Ia hanya meminum obat yang ia dapatkan dari resep dokter.
Trrrt.. trrrt..
     Ponselnya bergetar, ternyata ibunya yang berada di Busan menghubunginya. Senyuman langsung terlihat diwajahnya yang terlihat sedikit pucat itu, mungkin dikarenakan menahan rasa sakit.
ne eomma? “ jawabnya pelan.
“ kau sedang apa? Apa kau sehat-sehat saja? Bagaimana dengan penyakitmu? Apa masih sering kambuh? Jangan lupa untuk mengontrolnya ke dokter.. “ ucap ibunya tanpa memberikannya kesempatan untuknya menjawab.
“ aku baik-baik saja eomma.. “
“ kenapa dengan suaramu? “ ternyata ibunya yang menyadari perubahan pada suaranya. “ apa penyakitmu kambuh lagi? “
aniyo eomma. Aku hanya masih mengantuk. Eomma, sudah dulu ya, aku harus segera berangkat ke kantor. “ ia mencoba menghindari ibunya.
“ ah jangkaman. Rae Mi-ya, bagaimana dengan ingatanmu? Apa sudah kembali? “ pertanyaan itu membuatnya terdiam. “ mian, eomma tidak bermaksud membuatmu tertekan. “ sambung ibunya seakan mengetahui perasaan anaknya.
gwenchana eomma. Ingatan itu, aku belum mengingatnya. Mian, aku akan berusaha untuk mengingat kembali semuanya. Eomma, mengingatmu sudah sangat membuatku bahagia. Jaga dirimu disana. Jika pekerjaanku sudah selesai. Aku akan mengunjungimu. “ ia menutup penggilan itu. lalu termenung disana.

     Setahun yang lalu Rae Mi mengalami kecelakaan yang membuatnya kehilangan sebagian ingatannya. Hanya ingatan tentang ibunya dan teman kerjanya yang masih melekat dengan baik. Sebenarnya ia merasa sudah mengingat semuanya. Tetapi ibunya dan juga teman-temannya selalu menanyakan perkembangannya, tanpa mengatakan maksud dari perkataan mereka. hingga saat ini ia belum mengetahui itu. sesuatu yang masih terlupakan olehnya.
     Keadaan kantor dipagi itu terlihat lengah. Ia mencoba memeriksa kalender. Bukan hari libur. Lalu ia mulai mencari keberadaan teman-temannya yang biasanya sangat berisik itu. terdengar suara sorakan dari ruangan yang pintunya tidak tertutup rapat. Ia langsung berlari kesana. Ternyata semua orang sedang berkumpul disana. Mereka sedang menyantab sarapan bersama.
‘oh? Pria itu. kenapa dia ada disini?’
“ Rae Mi-ya, kemarilah. Kyuhyun-ssi memberikan kita sarapan. “ kata Eunhyuk teman dekatnya yang juga berkerja dikantor yang sama. Ia melirik pria itu. pria itu tidak menghiraukannya. Ia terus asik mengobrol dengan karyawan lainnya. Rae Mi langsung menerima sandwich yang berisikan tuna segar. Beberapa potong sandwich telah mengisi perutnya, tapi gadis itu tidak juga merasa kenyang.
yak yak, sudah hentikan. kau harus memperhatikan tubuhmu. Bagaimana bisa seorang gadis sarapan sebanyak ini. “ kata Donghae yang juga teman dekatnya.
aish, kau berisik sekali. “ Rae Mi meletakkan sandwich yang baru saja ia ambil.  Baru saja ia hendak bangkit untuk mengambil minum, tiba-tiba saja dilihatnya tepat disamping piring sandwich ada sebuah segelas kopi hangat. “ oh? Sejak kapan kopi itu ada disini? “ ia menggelengkan kepala mencoba mengingat, dan mulai menikmati kopinya.
“ bagaimana sarapannya Rae Mi-ssi? “ Kyuhyun sudah duduk disampingnya. Seperti angin hingga tidak disadarinya. Ia terbatuk kaget. “ ah mian, aku tidak bermaksud mengagetkanmu. “
“ Kyuhyun-ssi. Tidak bisakah kau duduk perlahan, menungguku selesai meneguk kopi, lalu setelah itu baru menegurku? “ ucapnya geram.
mianhae.. “ pria itu tersenyum kepadanya. Tapi ada yang aneh. Seisi ruangan menjadi senyap melihat percakapan mereka. “ mwo? Kenapa kalian menatapku? “ kata Kyuhyun kepada semua karyawan.
ah wae? Kenapa kalian juga menatapku? “ tambah Rae Mi yang juga merasakan tatapan mereka.
ah aniyo. Yak, lanjutkan makannya. “ seru Donghae kepada teman-temannya.

……………….

     Duduk berhadapan disebuah kafe. Menikmati bubble tea yang pria itu pesan. Rae Mi terus menanyakan hal-hal penting. Dan pria itu dengan lancar menceritakan padanya. Walau semua yang ia katakan berasal dari perkataan keluarganya, karena kelebihan khususnya itu ia seakan bisa merasakan semua pengalaman itu. pengalaman yang pernah seorang Cho Kyuhyun alami sebelum jiwanya menggunakan tubuh itu.
     Cuaca pada saat itu terasa sangat menyengat. Sangat panas dan membuat siapa saja akan merasa gerah. Rae Mi membuka kancing kemejanya yang paling atas. Gadis itu mengipaskan tubuhnya dengan buku agendanya. Sebuah kalung yang sedari tadi menyelip didalam baju pun terlihat. Keluar dari kancing baju yang baru saja gadis itu buka. Secara tidak sengaja Kyuhyun melihat itu. kalung yang memiliki mainan berbentuk huruf K. matanya terpaku menatap huruf yang bergantungan itu. nafasnya menjadi sesak, ia langsung meraih botol air mineral yang ada diatas meja. Meminumnya dengan cepat. Dia sendiri tidak mengerti dengan dirinya.
‘Kenapa aku menjadi sesak ketika melihat kalung itu’
“ ah, Kyuhyun-ssi. Mungkin permintaan ini sedikit lancang, tetapi ini terbukti berhasil. “
mwoya?
“ penggemarmu akan sangat senang jika bisa melihat kamarmu. “ kata Rae Mi sedikit takut.
“ lalu? “
“ apa aku boleh melihat kamarmu dan mengambil beberapa gambar disana? “ gadis itu langsung mengatup bibirnya rapat. Menunggu jawaban pria itu.
“ baiklah. Kita berangkat sekarang? “

……………..

     Bangunan yang tidak pantas disebut rumah. Bagaikan istana. Langitnya yang tinggi tergantung lampu-lampu Kristal yang mengkilat. Guci-guci besar terlihat disetiap sudutnya. Sofa mahal yang elegan. Patung Kristal yang tentunya sangat mahal. Tidak ada satupun barang yang bisa ia temukan di pasar Dongdaemun tentunya. Para pekerja yang sedang membersihkan ruang tamu langsung berdiri tegak memberi hormat ketika Kyuhyun masuk dan membawa gadis itu. tetapi setelah melihat keberadaan Rae Mi. mereka berubah kaget. Sebagian dari mereka berlari entah kemana. Dan yang lainnya menatap Kyuhyun dan Rae Mi bergantian.
     Kamar itu benar-benar besar. Terdapat perpustakaan kecil didalamnya. Aroma buku memenuhi ruangan itu. Rae Mi yang menggilai buku langsung berlari kearah perpustakaan tersebut. Tetapi langkahnya terhenti. Sakit dikepalanya kembali menyerangnya. Membuatnya hilang kendali dan tersungkur dilantai. Kyuhyun yang melihat itu langsung menghampirinya. Gadis itu tidak menghiraukannya. Ia terdiam, banyak sekali gambar yang muncul didalam pikirannya. Kata demi kata terdengar memaksa. Hal itu semakin membuatnya mengerang kesakitan. Pria itu semakin cemas dan langsung memanggil seorang dokter.
     Kedatangan dokter membantu pemulihan gadis itu. sekarang ia bisa kembali duduk dengan nyaman. Tapi pria itu belum mengijinkannya untuk memulai pekerjaannya. Wajah gadis itu masih terlihat begitu pucat.
“ kau sedang hilang ingatan? “ Tanya Kyuhyun ketika gadis itu sedang memandangi kamarnya. ia tidak menjawab. “ memorimu mulai kembali, karena itu kepalamu sampai sakit seperti itu. “ tambah Kyuhyun. Pintu kamar terbuka dan terlihat seorang wanita tua yang anggun. Ia melangkahkan kakinya dengan pelan. Anehnya, ia terus menatap Rae Mi tanpa sekalipun memutuskan pandangannya. Rae Mi menjadi gugup dan hanya bisa membalas tatapannya.
“ Rae Mi-ya.. “ kata wanita itu yang kini sudah berada dihadapannya. Rae Mi tidak mengerti dengan tatapan itu. dan ia pun kembali diam. “ Rae Mi-ya.. “
eomma, wae? Kau mengenalnya? “ Tanya Kyuhyun dan membuat ibunya menatap mereka berdua kasihan. Dan kembali menatap Rae Mi yang masih kelihatan bingung.
“ kau tidak mengingatku? “ Tanya wanita itu lagi.
jesonghamnida.. “ ucap gadis itu, tidak tahu hendak menjawab apa.
eomma, apa dulunya kalian saling kenal? “ ibunya kembali menatap putranya itu. lalu berlari keluar dari kamar sambil terisak sedih. Suasana menjadi senyap. Tak ada satupun yang mengeluarkan suaranya. Karena tidak tahan dengan keresahan yang ia rasakan, Rae Mi memilih pulang dengan taksi dan menolak untuk diantar dengan pria itu. kepergian Rae Mi membuat Kyuhyun terus kepikiran dengan apa yang ibunya lakukan. Tidak mampu membendung rasa ingin tahunya, ia langsung menghampiri ibunya.

     Ibunya meringkuk diatas kasurnya. Menatap kosong kearah selimut tebalnya. Perlahan pria itu mendekat dan duduk disamping ibunya. Melihat keadaan ibunya membuat rasa penasarannya semakin tak terbendungkan.
eomma.. “ tegurnya lembut. Ibunya menoleh kepadanya. Dilihatnya air mata membasahi pipi ibunya. “ apa masih ada yang tidak aku ketahui? “ Tanya pria itu menatap ibunya lekat.
“ … “ masih diam dan belum menjawab pertanyaannya.
“ katakanlah eomma. Aku harus mengetahuinya. “ selama ini ibunya selalu membantunya dalam mengingat kembali memori-memori yang telah ia lupakan. Walau sebenarnya ia tidak benar-benar kehilangan itu, itu hanya dijadikannya sebagai alasan agar ia bisa mengetahui siapa sebenarnya Cho Kyuhyun. Tubuh yang sedang ia gunakan.
“ Kyuhyun-na, haruskan eomma katakan sekarang? “
“ hem.. “ ia mengangguk pelan. Walau begitu, tak bisa ia pungkiri, ia sedikit gugup menunggu jawaban wanita yang ia panggil ibu itu.
“ selama ini kau sering menanyakan pada ibu. Apakah masih ada yang terlupakan. Sesungguhnya kau masih memiliki satu lagi, sesuatu yang sangat berharga bagimu. Dan kau masih belum mengingatnya. “
“ lalu, kenapa kau tidak mengatakannya padaku? “
“ aku takut kau akan terluka jika mendengarnya. “ airmata kembali mengalir.
eomma, apapun itu, katakanlah. Aku siap menerima resikonya. “
“ kau yakin? “ ia mengangguk dengan mantab. Jantungnya terus berdetak gelisah.
“ gadis itu, Shin Rae Mi. dia adalah tunanganmu. “ kini Kyuhyun benar-benar terdiam tak mampu mengatakan apapun.
‘ada apa ini? jadi gadis itu adalah tunangan Cho Kyuhyun. Pria yang tubuhnya sedang aku gunakan?’
eomma, bisakah kau menjelaskannya padaku? “ tanya pria itu setelah menenangkan pikirannya.
“ kau yakin bisa mengatasi perasaanmu setelah itu? “ ibunya terlihat serius. Pria itu kembali mengangguk yakin. “ waktu itu. eomma dan Rae Mi menunggumu dibutik tempat kalian akan memilih gaun pernikahan. Tapi hingga larut malam, kau tidak juga datang. Akhirnya kami memutuskan pulang. Eomma baru saja tiba dirumah. Tanpa sadar, sebuah taksi berhenti tepat dibelakang mobil eomma, dan ternyata Rae Mi. tetapi Rae Mi tidak menegur eomma dan langsung masuk kedalam rumah. Eomma pun mengikuti langkahnya. Ternyata ia menuju kamarmu. Setelah ia membuka pintu kamarmu, tangisnya meledak dan ia meraung-raung dengan penuh amarah. Tidak hanya dirinya. Jujur, pada saat itu eomma juga sangat terpukul. “ ibunya menghentikan perkataanya. Menatapnya dalam diam.
eomma, sebenarnya apa yang terjadi? “
“ kami mendapatkanmu tengah tertidur pulas dengan seorang gadis. Tanpa busana, dan kalian saling berpelukan. “ mengatur nafasnya dan kembali melanjutkan perkataannya. “ Rae Mi marah besar. Ia berlari meninggalkan rumah, begitu juga dengan kau, kau langsung mengejarnya. Setelah itu, eomma tidak mengetahui apapun selain menerima sebuah telepon yang mengatakan bahwa kalian mengalami kecelakaan. “ jelas sudah.


Tunggu sambungan ceritanya ya..

0 komentar: