‘aish,
dia lewat lagi. Pria itu selalu membuatku kesal. apa sih yang hebat darinya?
Wajahnya? Cih, walau aku yeoja, wajahku gak kalah tampan darinya!’
Sulli selalu kesal ketika melihat Kai si
pangeran kampus di agung-agungkan para gadis. Pria itu yang sedang melewati
lapangan tempat dirinya berlatih membuat keadaan menjadi berisik dikarenakan
fansnya yang terus berteriak histeris sembari mengikutinya. Dirinya yang sedang
berlatih tanpa sengaja membanting bola basket dengan keras sehingga terpental
hingga mengenai pria itu. Hal itu membuat
fansnya mengamuk dan berlari memukulnya.
“ hentikan! “ teriak
seseorang. Seketika keadaan menjadi senyap. Seakan mengetahui asal suara itu,
gadis-gadis labil yang memukulnya langsung menjauh darinya. Saat itulah baru
terlihat olehnya, pria itu berdiri dihadapannya sambil menyalurkan tangannya,
tapi tidak di hiraukan gadis itu. Ia malah bangkit dengan usahanya sendiri.
Sulli menatap wajah itu, wajah yang sedang menatapnya tanpa ekspresi. ‘ternyata dia memang tampan’ pikir gadis
itu. “ ini bolamu. Tolong maafkan mereka.. “ suara bassnya menepi semua
kebencian yang ada pada gadis itu. Ia malah terpaku. ‘astaga, ada apa denganku? Sadarlah! kau tidak boleh sama dengan
gadis-gadis labil itu!’
“ … “ hanya meraih bola
miliknya tanpa mengatakan sepatah katapun, lalu gadis itu pergi meninggalkan
lapangan.
………………
‘semoga
saja mereka tidak menungguku. Perkuliahan hari ini sudah sangat melelahkanku,
aku tidak mau direpotkan dengan ulah mereka.’
Batin Kai ketika hendak keluar dari
kelasnya. Sayangnya tidak seperti yang ia inginkan. Fansnya sudah beramai-ramai
menunggu didepan kelas. Dirinya yang seorang entertainer terkenal tidak pernah
luput dari kejaran fans. Seperti yang terjadi saat ini. Ia berusaha menyelip
dari teman-temannya yang sedang berjalan keluar agar tidak terlihat fansnya,
ternyata berhasil. Ia berjalan menuju parkiran mobil. tidak jauh darinya, dilihatnya
seorang gadis sedang berlatih bola basket seorang diri. Langkahnya terhenti,
matanya terpaku menatap pemandangan itu. Sebuah senyuman pun terlihat diwajah
tampannya itu.
Tapi itu tidak bertahan lama, teriakan
fans membuatnya tersadar dan dengan cepat kembali melangkah. Jantungnya
berdetak kencang ketika melewati lapangan basket dimana gadis itu berada. Sudah
lama ia memperhatikan gadis itu. Gadis yang baru saja ia ketahui namanya dari
temannya. Sulli. Di mencoba untuk melirik gadis itu, tepat disaat ia hendak
menoleh, sebuah bola dengan keras membentur kakinya. Ia langsung panik. Dan
terjadilah apa yang ia panikkan. Fansnya berlari mendekati gadis itu lalu
menghajarnya beramai-ramai. Seketika dirasakannya darahnya melepuh penuh
amarah. Terucaplah olehnya.
“ hentikan! “ seakan
menyadari kemarahan pria itu. Semua fansnya menjauh pergi meninggalkannya dan
juga gadis yang sedang terduduk lemah. Ia menghampiri gadis itu, mengulurkan
tangannya untuk membantu gadis itu berdiri. Tidak seperti yang ia pikirkan.
Gadis itu tidak meresponnya. Ia mencoba untuk tetap tenang, ia mengambil bola
yang tadi membentur kakinya lalu menyodorkan kepada gadis itu. ‘kenapa dia menatapku seperti itu?’, jantungnya
kembali berdetak tak karuan ketika pandangan mereka saling bertemu. Namun
ketika gadis itu meraih bolanya dengan kasar, Kai langsung tersadar dan hanya
bisa memandangi punggung gadis itu yang berlalu pergi.
………………
‘hah,
aku benar-benar kesal! Gara-gara pria itu tubuhku penuh luka. Dasar fans gila!’
Sepanjang perjalanannya menuju rumah,
gadis itu terus mengomel kesal. Jarak rumahnya yang tidak terlalu jauh membuat
gadis itu memilih untuk berjalan kaki. Berkali-kali ia menjatuhkan bolanya
karena meringis kesakitan. Tangannya lebam akibat pukulan. Gadis itu mengelus
lukanya dan tidak menghiraukan situasi yang ada dihadapannya.
Brukkk!
Sebuah sedan yang baru saja melewatinya
berhenti dengan tiba-tiba. Sehingga membuatnya terbentur pada bagian belakang
mobil itu dengan keras. Tidak lama dari itu keluar seseorang dari sana. ‘dia lagi! Kenapa selalu dia! Kenapa selalu dia
yang membuatku kesal!’
“ oh, gwenchana? Mian, aku tidak bermaksud
membuatmu celaka. Sepertinya kau melamun sehingga tidak menyadari keberadaan
mobilku. “ ucap Kai hati-hati.
“ mwo! Jadi kau menyalahkanku? Yak!
Tidak kau lihat luka-luka ini? Memangnya aku robot yang tidak merasakan sakit?
“ teriak gadis itu. Pria itu mengerjap kaget.
“ naiklah, akan aku
antar kau pulang. “ ia membuka pintu mobilnya mempersilahkan gadis itu masuk.
Ia tersenyum puas, ternyata gadis itu menerima tawarannya.
Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai
dirumah gadis itu. tidak terdengar sepatah katapun disana. mereka sama-sama
enggan membuka suara. Sulli berusaha untuk mengucapkan terima kasih, tapi entah
kenapa mulutnya tetap saja tertutup rapat. Ia mencoba memikirkan kalimat yang
tidak terlalu berlebihan. Dan disaat ia sudah mantab untuk mengatakannya.
Terdengar keributan dari luar mobil. ternyata wartawan.
‘astaga,
ada apa dengan hari ini? Sekarang apa lagi ini? Kenapa pria ini selalu mengusik
ketenanganku!’, raut wajah gadis itu berubah resah
ketika kilatan lampu kamera tertuju padanya.
“ tetaplah disini, aku
akan membukakan pintu untukmu. “ kata pria itu tanpa takut. Tetapi gadis itu
menahannya.
“ andwe! Kau tidak bisa melakukannya. Itu terlalu bahaya untukmu. “
gadis itu mengkhawatirkannya. Kai sampai tertegun mendengarnya. “ aku akan
segera keluar, setelah itu cepatlah pergi dari sini. Dan terimakasih sudah
mengantarku. “ dengan gerakkan cepat gadis itu membuka pintu mobil lalu berlari
memasuki rumahnya. Dan diwaktu yang bersamaan mobil pria itu melaju kencang
menjauhi kumpulan wartawan yang haus akan informasi.
……………………
Pagi ini Kai terlihat bahagia. Hoodie
merahnya semakin menggambarkan suasana hatinya. Walau belum tidur semalaman,
tak terlihat raut kelelahan, wajahnya masih terlihat sangat tampan. Ia yang
sedang menyetir dan terus mengarahkan stirnya dengan santai. Hingga akhirnya ia
berhenti dihadapan sebuah rumah. Raut wajahnya berubah prihatin ketika melihat
sorang gadis sedang dikerubuni banyak wartawan. Ia memantabkan hatinya. Lalu
keluar dari mobil dan berjalan mendekati gadis itu. tidak menghiraukan serangan
wartawan, dengan tenang ia menarik tangan gadis itu dan membawa gadis itu pergi
dari sana dengan mobilnya.
“ gwenchana? “ Tanya Kai dibalik stir mobilnya. Gadis itu hanya
mengangguk. Wajahnya masih terlihat shock. Melihat keadaan gadis itu membuatnya
memutar balik arah mobilnya dan membawa gadis itu ke Sungai Han.
“ yak! Kenapa kau membawaku kesini? “ Tanya Sulli setelah sadar dari
lamunnya. Bukannya menjawab pertanyaan gadis itu. Kai malah keluar dari
mobilnya, membuka pintu untuk gadis itu.
“ keluarlah.. “ ucapnya
lembut. Gadis itu tidak juga keluar, perlahan ia menarik tangan gadis itu dan
membawanya duduk di taman yang ada disekitar Sungai Han. “ minum ini. “ ia
memberikan gadis itu sebotol minuman yang langsung diterima gadis itu. “ mian, aku tidak menyangka, ternyata
mereka benar-benar kembali mencarimu. “
“ jadi kau sengaja menjemputku?
“ Tanya Sulli yang dibalas anggukan olehnya. “ yak! Pabo! “
“ weo? “
“ aish, anak ini benar-benar. Cepat buka internet! Aigoo.. bagaimana ini, fotoku pasti
sudah beredar. “ mendengar itu, dengan cepat pria itu mengambil ponselnya.
Seperti yang sudah gadis itu duga. Foto mereka sudah menjadi trends topic.
Bahkan sudah banyak artikel yang menyebutkan bahwa mereka adalah sepasang
kekasih. “ ottoke? “ Sulli semakin
terlihat gelisah.
“ ya mau gimana lagi..
“ ucap pria itu santai. Ia malah tersenyum nakal.
“ apa yang kau
pikirkan? “ tanya Sulli menyelidiki.
“ sepertinya kau
mengerti maksudku.. “ setelah mencoba memahami perkataan pria itu. pipi gadis
itu memerah. Ia langsung menghindari tatapan pria itu. degg degg degg
………………….
Sebulan sudah mereka menjalani hubungan
itu. tepatnya hubungan yang dilandasi dengan keterpaksaan. Namun sesungguhnya
Kai tidak menganggap hubungan itu sebagai peredam gosip semata, karena
sebenarnya dia memang sudah menyukai gadis itu. jauh sebelum dirinya mengetahui
nama gadis itu. Dan kini, rasa sukanya semakin besar. Tetapi ia tidak
mengetahui kebenaran hati gadis itu. karena ia juga tidak pernah menanyakan
itu. yang ia ketahui, gadis itu bersedia membantunya dengan cara berperan
sebagai kekasihnya.
Kini Kai sedang menunggu managernya yang
memintanya untuk datang kekantor. Karena bosan menunggu, ia mencoba menghubungi
gadis itu. belum sempat menekan tombol call, managernya tiba dan langsung duduk
disampingnya.
“ sudah lama menunggu?
“ kata Shindong selaku managernya. Ia mengangguk dengan polosnya. Shindong pun
tertawa melihatnya. “ aish kau ini,
kenapa kau terlalu jujur. “
“ hyung, kenapa kau memanggilku kesini? Apa kau tidak tahu seberapa
sibuknya aku? “ ia menghembuskan nafasnya pelan.
“ memangnya apa yang
kau lakukan selain bermain dengan gadis tampan itu? “ candanya yang membuat Kai
hendak pergi namun ditahan olehnya. “ ehei.. mian. Aku hanya bercanda. “
“ jangan mengatakannya
seperti itu. “
“ geure.. aku memanggilmu kesini karena ini. “ pria berbadan gemuk
itu menyodorkannya sebuah kertas yang berisikan jadwal terbarunya. “ tur
seAsia. Besok kau sudah harus berangkat ke Hongkong. “ ujar Shindong.
“ hyung, ini terlalu mendadak. “
Menemui Sulli adalah hal yang harus ia
lakukan setelah keluar dari kantor managernya. Mendengar penjelasan sang
manager membuatnya khawatir, takut untuk meninggalkan gadis itu selama 2 bulan
lamanya. Ia menekan bel untuk beberapa kali, gadis itu tidak juga keluar dari
rumahnya. Disaat ia hendak kembali menenkan bel tersebut, pintu terbuka dan
terlihatlah gadis berambut pendek yang manis itu. tidak menghiraukan perkataan
gadis itu, ia langsung menarik tangannya dan membawanya ke Sungai Han dengan
mobilnya.
Sungai Han dimalam hari benar-benar tampak
romantic. Sorotan lampu warna-warni dan air terjun buatan semakin menarik
banyak pengunjung yang datang kesana. Kai merupakan salah satu pengunjung
setianya. Berkatnya juga, gadis itu jadi sering kesana. Kini mereka berdiri
ditepi Sungai Han sembari memperhatikan air terjun yang terkena pantulan
sorotaan lampu yang warna-warni.
“ kenapa kau membawaku
kesini? “ kalimat pertama yang Sulli ucapkan.
“ kau selalu
mengucapkan kalimat itu ketika aku bawa kesini. “ Kai tersenyum simpul. “ aku
akan meninggalkan Seoul untuk waktu yang lama. “ sambungnya.
“ seberapa lama? “ tak
bisa dipungkiri, gadis itu tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.
“ wae? Kau akan merindukanku? “ menatap gadis itu dengan nakal.
“ molla. Sepertinya ia. “ jawab Sulli malu-malu. Pria itu langsung
memeluknya.
“ hanya 2 bulan. Apa
kau bisa menungguku? “ Tanya Kai dan masih memeluk Sulli.
“ kenapa aku harus
menunggumu? “ pria itu langsung melonggarkan pelukannya. Ia menatap gadis itu
dengan tatapan penuh Tanya. “ apa kau harus pergi? “ lanjut gadis itu, raut wajahnya
terlihat sedih.
“ apa aku tidak usah
pergi saja? “ Kai balik bertanya.
“ jangan begitu, fansmu
akan kecewa. Pergilah.. “
“ baiklah jika kau
memaksa. “ ia kembali memeluk gadis itu. “ apa kau sedih? “ Tanya pria itu
lagi.
“ hem.. “
“ kau akan merindukanku?
“
“ hem.. “
“ kau mencintaiku? “ degg degg degg, gadis tak juga menjawab.
Kai kembali melonggarkan pelukannya lalu menatap gadis itu lekat. Gadis itu
balas menatapnya. Untuk beberapa detik mereka hanya saling tatap hingga
ahkirnya gadis itu mengangguk malu. Kai tersenyum senang.
“ jangan tersenyum
seperti itu. “ Sulli benar-benar malu. Pipinya memerah menahan malu. Melihat
itu Kai merasa geli. Tanpa sadar perlahan ia mendekati wajah gadis itu, semakin
dekat hingga terasa hembusan nafas gadis itu. tinggal satu centi jarak antara
mereka, pria itu menghentikan gerakannya.
“ nado
saranghae.. “ ucapnya lalu mencuim
bibir gadis itu dengan lembut. Waktu seakan berhenti dan berpihak kepada
mereka. ciuman itu berlangsung lama. Kai semakin menarik erat tubuh gadis itu
kedalam pelukannya. Bibir mereka masih bertaut lembut. Namun sebuah kilatan
lampu membuat ia menghentikan ciuman itu. wartawan sudah ramai mengintari
mereka. seakan tidak mempedulikannya. Kai kembali mencium gadis itu dan
membiarkan wartawan mengambil gambarnya.
the end
0 komentar:
Post a Comment