Tuesday, July 8, 2014

Fanfiction_Love You More



‘aish, dia lewat lagi. Pria itu selalu membuatku kesal. apa sih yang hebat darinya? Wajahnya? Cih, walau aku yeoja, wajahku gak kalah tampan darinya!’

     Sulli selalu kesal ketika melihat Kai si pangeran kampus di agung-agungkan para gadis. Pria itu yang sedang melewati lapangan tempat dirinya berlatih membuat keadaan menjadi berisik dikarenakan fansnya yang terus berteriak histeris sembari mengikutinya. Dirinya yang sedang berlatih tanpa sengaja membanting bola basket dengan keras sehingga terpental hingga mengenai pria itu. Hal itu membuat  fansnya mengamuk dan berlari memukulnya.
“ hentikan! “ teriak seseorang. Seketika keadaan menjadi senyap. Seakan mengetahui asal suara itu, gadis-gadis labil yang memukulnya langsung menjauh darinya. Saat itulah baru terlihat olehnya, pria itu berdiri dihadapannya sambil menyalurkan tangannya, tapi tidak di hiraukan gadis itu. Ia malah bangkit dengan usahanya sendiri. Sulli menatap wajah itu, wajah yang sedang menatapnya tanpa ekspresi. ‘ternyata dia memang tampan’ pikir gadis itu. “ ini bolamu. Tolong maafkan mereka.. “ suara bassnya menepi semua kebencian yang ada pada gadis itu. Ia malah terpaku. ‘astaga, ada apa denganku? Sadarlah! kau tidak boleh sama dengan gadis-gadis labil itu!’
“ … “ hanya meraih bola miliknya tanpa mengatakan sepatah katapun, lalu gadis itu pergi meninggalkan lapangan.


………………

‘semoga saja mereka tidak menungguku. Perkuliahan hari ini sudah sangat melelahkanku, aku tidak mau direpotkan dengan ulah mereka.’

     Batin Kai ketika hendak keluar dari kelasnya. Sayangnya tidak seperti yang ia inginkan. Fansnya sudah beramai-ramai menunggu didepan kelas. Dirinya yang seorang entertainer terkenal tidak pernah luput dari kejaran fans. Seperti yang terjadi saat ini. Ia berusaha menyelip dari teman-temannya yang sedang berjalan keluar agar tidak terlihat fansnya, ternyata berhasil. Ia berjalan menuju parkiran mobil. tidak jauh darinya, dilihatnya seorang gadis sedang berlatih bola basket seorang diri. Langkahnya terhenti, matanya terpaku menatap pemandangan itu. Sebuah senyuman pun terlihat diwajah tampannya itu.
     Tapi itu tidak bertahan lama, teriakan fans membuatnya tersadar dan dengan cepat kembali melangkah. Jantungnya berdetak kencang ketika melewati lapangan basket dimana gadis itu berada. Sudah lama ia memperhatikan gadis itu. Gadis yang baru saja ia ketahui namanya dari temannya. Sulli. Di mencoba untuk melirik gadis itu, tepat disaat ia hendak menoleh, sebuah bola dengan keras membentur kakinya. Ia langsung panik. Dan terjadilah apa yang ia panikkan. Fansnya berlari mendekati gadis itu lalu menghajarnya beramai-ramai. Seketika dirasakannya darahnya melepuh penuh amarah. Terucaplah olehnya.
“ hentikan! “ seakan menyadari kemarahan pria itu. Semua fansnya menjauh pergi meninggalkannya dan juga gadis yang sedang terduduk lemah. Ia menghampiri gadis itu, mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri. Tidak seperti yang ia pikirkan. Gadis itu tidak meresponnya. Ia mencoba untuk tetap tenang, ia mengambil bola yang tadi membentur kakinya lalu menyodorkan kepada gadis itu. ‘kenapa dia menatapku seperti itu?’, jantungnya kembali berdetak tak karuan ketika pandangan mereka saling bertemu. Namun ketika gadis itu meraih bolanya dengan kasar, Kai langsung tersadar dan hanya bisa memandangi punggung gadis itu yang berlalu pergi.

………………

‘hah, aku benar-benar kesal! Gara-gara pria itu tubuhku penuh luka. Dasar fans gila!’

     Sepanjang perjalanannya menuju rumah, gadis itu terus mengomel kesal. Jarak rumahnya yang tidak terlalu jauh membuat gadis itu memilih untuk berjalan kaki. Berkali-kali ia menjatuhkan bolanya karena meringis kesakitan. Tangannya lebam akibat pukulan. Gadis itu mengelus lukanya dan tidak menghiraukan situasi yang ada dihadapannya.
Brukkk!
     Sebuah sedan yang baru saja melewatinya berhenti dengan tiba-tiba. Sehingga membuatnya terbentur pada bagian belakang mobil itu dengan keras. Tidak lama dari itu keluar seseorang dari sana. ‘dia lagi! Kenapa selalu dia! Kenapa selalu dia yang membuatku kesal!’
“ oh, gwenchana? Mian, aku tidak bermaksud membuatmu celaka. Sepertinya kau melamun sehingga tidak menyadari keberadaan mobilku. “ ucap Kai hati-hati.
mwo! Jadi kau menyalahkanku? Yak! Tidak kau lihat luka-luka ini? Memangnya aku robot yang tidak merasakan sakit? “ teriak gadis itu. Pria itu mengerjap kaget.
“ naiklah, akan aku antar kau pulang. “ ia membuka pintu mobilnya mempersilahkan gadis itu masuk. Ia tersenyum puas, ternyata gadis itu menerima tawarannya.

     Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai dirumah gadis itu. tidak terdengar sepatah katapun disana. mereka sama-sama enggan membuka suara. Sulli berusaha untuk mengucapkan terima kasih, tapi entah kenapa mulutnya tetap saja tertutup rapat. Ia mencoba memikirkan kalimat yang tidak terlalu berlebihan. Dan disaat ia sudah mantab untuk mengatakannya. Terdengar keributan dari luar mobil. ternyata wartawan.
‘astaga, ada apa dengan hari ini? Sekarang apa lagi ini? Kenapa pria ini selalu mengusik ketenanganku!’, raut wajah gadis itu berubah resah ketika kilatan lampu kamera tertuju padanya.
“ tetaplah disini, aku akan membukakan pintu untukmu. “ kata pria itu tanpa takut. Tetapi gadis itu menahannya.
andwe! Kau tidak bisa melakukannya. Itu terlalu bahaya untukmu. “ gadis itu mengkhawatirkannya. Kai sampai tertegun mendengarnya. “ aku akan segera keluar, setelah itu cepatlah pergi dari sini. Dan terimakasih sudah mengantarku. “ dengan gerakkan cepat gadis itu membuka pintu mobil lalu berlari memasuki rumahnya. Dan diwaktu yang bersamaan mobil pria itu melaju kencang menjauhi kumpulan wartawan yang haus akan informasi.

……………………

     Pagi ini Kai terlihat bahagia. Hoodie merahnya semakin menggambarkan suasana hatinya. Walau belum tidur semalaman, tak terlihat raut kelelahan, wajahnya masih terlihat sangat tampan. Ia yang sedang menyetir dan terus mengarahkan stirnya dengan santai. Hingga akhirnya ia berhenti dihadapan sebuah rumah. Raut wajahnya berubah prihatin ketika melihat sorang gadis sedang dikerubuni banyak wartawan. Ia memantabkan hatinya. Lalu keluar dari mobil dan berjalan mendekati gadis itu. tidak menghiraukan serangan wartawan, dengan tenang ia menarik tangan gadis itu dan membawa gadis itu pergi dari sana dengan mobilnya.
gwenchana? “ Tanya Kai dibalik stir mobilnya. Gadis itu hanya mengangguk. Wajahnya masih terlihat shock. Melihat keadaan gadis itu membuatnya memutar balik arah mobilnya dan membawa gadis itu ke Sungai Han.
yak! Kenapa kau membawaku kesini? “ Tanya Sulli setelah sadar dari lamunnya. Bukannya menjawab pertanyaan gadis itu. Kai malah keluar dari mobilnya, membuka pintu untuk gadis itu.
“ keluarlah.. “ ucapnya lembut. Gadis itu tidak juga keluar, perlahan ia menarik tangan gadis itu dan membawanya duduk di taman yang ada disekitar Sungai Han. “ minum ini. “ ia memberikan gadis itu sebotol minuman yang langsung diterima gadis itu. “ mian, aku tidak menyangka, ternyata mereka benar-benar kembali mencarimu. “
“ jadi kau sengaja menjemputku? “ Tanya Sulli yang dibalas anggukan olehnya. “ yak! Pabo!
weo?
aish, anak ini benar-benar. Cepat buka internet! Aigoo.. bagaimana ini, fotoku pasti sudah beredar. “ mendengar itu, dengan cepat pria itu mengambil ponselnya. Seperti yang sudah gadis itu duga. Foto mereka sudah menjadi trends topic. Bahkan sudah banyak artikel yang menyebutkan bahwa mereka adalah sepasang kekasih. “ ottoke? “ Sulli semakin terlihat gelisah.
“ ya mau gimana lagi.. “ ucap pria itu santai. Ia malah tersenyum nakal.
“ apa yang kau pikirkan? “ tanya Sulli menyelidiki.
“ sepertinya kau mengerti maksudku.. “ setelah mencoba memahami perkataan pria itu. pipi gadis itu memerah. Ia langsung menghindari tatapan pria itu. degg degg degg

………………….

     Sebulan sudah mereka menjalani hubungan itu. tepatnya hubungan yang dilandasi dengan keterpaksaan. Namun sesungguhnya Kai tidak menganggap hubungan itu sebagai peredam gosip semata, karena sebenarnya dia memang sudah menyukai gadis itu. jauh sebelum dirinya mengetahui nama gadis itu. Dan kini, rasa sukanya semakin besar. Tetapi ia tidak mengetahui kebenaran hati gadis itu. karena ia juga tidak pernah menanyakan itu. yang ia ketahui, gadis itu bersedia membantunya dengan cara berperan sebagai kekasihnya.
     Kini Kai sedang menunggu managernya yang memintanya untuk datang kekantor. Karena bosan menunggu, ia mencoba menghubungi gadis itu. belum sempat menekan tombol call, managernya tiba dan langsung duduk disampingnya.
“ sudah lama menunggu? “ kata Shindong selaku managernya. Ia mengangguk dengan polosnya. Shindong pun tertawa melihatnya. “ aish kau ini, kenapa kau terlalu jujur. “
hyung, kenapa kau memanggilku kesini? Apa kau tidak tahu seberapa sibuknya aku? “ ia menghembuskan nafasnya pelan.
“ memangnya apa yang kau lakukan selain bermain dengan gadis tampan itu? “ candanya yang membuat Kai hendak pergi namun ditahan olehnya. “ ehei.. mian. Aku hanya bercanda. “
“ jangan mengatakannya seperti itu. “
geure.. aku memanggilmu kesini karena ini. “ pria berbadan gemuk itu menyodorkannya sebuah kertas yang berisikan jadwal terbarunya. “ tur seAsia. Besok kau sudah harus berangkat ke Hongkong. “ ujar Shindong.
hyung, ini terlalu mendadak. “
     Menemui Sulli adalah hal yang harus ia lakukan setelah keluar dari kantor managernya. Mendengar penjelasan sang manager membuatnya khawatir, takut untuk meninggalkan gadis itu selama 2 bulan lamanya. Ia menekan bel untuk beberapa kali, gadis itu tidak juga keluar dari rumahnya. Disaat ia hendak kembali menenkan bel tersebut, pintu terbuka dan terlihatlah gadis berambut pendek yang manis itu. tidak menghiraukan perkataan gadis itu, ia langsung menarik tangannya dan membawanya ke Sungai Han dengan mobilnya.
     Sungai Han dimalam hari benar-benar tampak romantic. Sorotan lampu warna-warni dan air terjun buatan semakin menarik banyak pengunjung yang datang kesana. Kai merupakan salah satu pengunjung setianya. Berkatnya juga, gadis itu jadi sering kesana. Kini mereka berdiri ditepi Sungai Han sembari memperhatikan air terjun yang terkena pantulan sorotaan lampu yang warna-warni.
“ kenapa kau membawaku kesini? “ kalimat pertama yang Sulli ucapkan.
“ kau selalu mengucapkan kalimat itu ketika aku bawa kesini. “ Kai tersenyum simpul. “ aku akan meninggalkan Seoul untuk waktu yang lama. “ sambungnya.
“ seberapa lama? “ tak bisa dipungkiri, gadis itu tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.
wae? Kau akan merindukanku? “ menatap gadis itu dengan nakal.
molla. Sepertinya ia. “ jawab Sulli malu-malu. Pria itu langsung memeluknya.
“ hanya 2 bulan. Apa kau bisa menungguku? “ Tanya Kai dan masih memeluk Sulli.
“ kenapa aku harus menunggumu? “ pria itu langsung melonggarkan pelukannya. Ia menatap gadis itu dengan tatapan penuh Tanya. “ apa kau harus pergi? “ lanjut gadis itu, raut wajahnya terlihat sedih.
“ apa aku tidak usah pergi saja? “ Kai balik bertanya.
“ jangan begitu, fansmu akan kecewa. Pergilah.. “
“ baiklah jika kau memaksa. “ ia kembali memeluk gadis itu. “ apa kau sedih? “ Tanya pria itu lagi.
“ hem.. “
“ kau akan merindukanku? “
“ hem.. “
“ kau mencintaiku? “ degg degg degg, gadis tak juga menjawab. Kai kembali melonggarkan pelukannya lalu menatap gadis itu lekat. Gadis itu balas menatapnya. Untuk beberapa detik mereka hanya saling tatap hingga ahkirnya gadis itu mengangguk malu. Kai tersenyum senang.
“ jangan tersenyum seperti itu. “ Sulli benar-benar malu. Pipinya memerah menahan malu. Melihat itu Kai merasa geli. Tanpa sadar perlahan ia mendekati wajah gadis itu, semakin dekat hingga terasa hembusan nafas gadis itu. tinggal satu centi jarak antara mereka, pria itu menghentikan gerakannya.
“  nado saranghae.. “ ucapnya lalu mencuim bibir gadis itu dengan lembut. Waktu seakan berhenti dan berpihak kepada mereka. ciuman itu berlangsung lama. Kai semakin menarik erat tubuh gadis itu kedalam pelukannya. Bibir mereka masih bertaut lembut. Namun sebuah kilatan lampu membuat ia menghentikan ciuman itu. wartawan sudah ramai mengintari mereka. seakan tidak mempedulikannya. Kai kembali mencium gadis itu dan membiarkan wartawan mengambil gambarnya.

the end

0 komentar: